Penggerak Zadat atau Solid-State Drive (SSD) adalah media penyimpanan data yang menggunakan nonvolatile memory sebagai media dan tidak menggunakan cakram magnetis seperti cakram keras konvensional. Sedangkan cakram keras atau Hard Drive Disk(HDD) adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis. (Wikipedia).
Jika dilihat dari sisi sifatnya, SSD terbagi menjadi dua yaitu :
1. SSD Berbasis Flash
Data dalam SSD berbasis flash biasanya disimpan dalam sel memori pada chip. Dalam kelompok ini ada dua macam jenis sel memori yang umum digunakan, yaitu jenis MLC (Multi Level Cell) dan SLC (Single Level Cell). SSD jenis MLC biasanya lebih murah dibandingkan dengan yang berbasis SLC. Hal ini disebabkan MLC menyimpan data sebesar 3 bit atau lebih setiap selnya, sedangkan untuk SLC hanya 1 bit saja, sehingga biaya per giga byte-nya menjadi lebih rendah. Sedangkan SSD jenis SLC berharga lebih mahal,namun tipe ini memiliki kelebihan tersendiri jika dibandingkan dengan jenis MLC, yaitu kecepatan transfer data yang lebih tinggi, konsumsi daya yang lebih rendah dan daya tahan sel memori yang lebih lama. Salah satu penyebab mahalnya harga SLC ini adalah ongkos pembuatan yang lebih tinggi per giga byte-nya mengingat SSD jenis SLC hanya mampu menyimpan data dengan jumlah yang lebih sedikit per selnya.
2. SSD Berbasis DRAM
SSD dengan teknologi ini memiliki kecepatan akses data yang sangat tinggi (umumnya kurang dari 1 mili detik). Perangkat ini biasanya dilengkapi dengan baterai internal dan sistem penyimpanan data cadangan untuk memastikan tetap adanya data dalam SSD saat komputer dimatikan atau mati mendadak. Dalam kondisi ini, baterai dalam SSD akan memasok daya bagi rangkaian sel untuk menyalin semua informasi dari DRAM ke perangkat penyimpanan cadangan. Saat komputer dinyalakan lagi, semua informasi ini akan dikembalikan lagi ke DRAM.
Saat sekarang ini orang memilih SSD karena terdapat beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan HDD, diantaranya adalah :
- Waktu start-up yang lebih cepat. Hal ini berdampak pada akses data yang lebih tinggi, keterlambatan/ penundaan membaca data (latency) yang lebih rendah dan waktu pencarian data yang jauh lebih cepat.
- Tidak mengeluarkan suara bising/dengung mengingat tidak adanya komponen yang bergerak.
- Lebih hemat daya listrik, meskipun untuk SSD berbasis DRAM masih diperlukan catu daya yang cukup tinggi, namun jika dibandingkan dengan hard-disk konvensional masih jauh lebih hemat energi.
- Lebih kebal terhadap guncangan, getaran, dan temperatur yang tinggi.
- Dengan kapasitas penyimpanan yang sama, SSD memiliki bobot yang lebih ringan dan ukuran fisik yang lebih ramping jika dibandingkan dengan HDD.
Namun dibalik kelebihan tersebut harga SSD lebih mahal jika dibandingkan dengan HDD dan juga terdapat kelemahan. Kelemahan SSD yang berbasis flash dibandingkan HDD adalah umur siklus read/write yang lebih pendek.
Sekian informasi yang dapat disampaikan oleh penulis. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat. Jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Terima Kasih atas perhatiannya.
Sekian informasi yang dapat disampaikan oleh penulis. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat. Jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Terima Kasih atas perhatiannya.
0 comments:
Post a Comment